Pembelajaran Terpadu Model Shared
(Terbagi)
A.
Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Model Shared (Terbagi)
Model pembelajaran terpadu tipe shared didasarkan pada ide-ide pembagian
yang berasal dari dalam ilmu tersebut. Untuk menggunakan model pembelajaran
terpadu tipe shared dari gabungan kurikulum, guru perlu mempelajari dua ilmu
berdasarkan hubungan konsep, sikap dan ketrampilan yang sama. (Fogarty, 1991:
44-46)
Model pembelajaran terpadu tipe shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya tumpang
tindih ide-ide atau konsep dua mata pelajaran atau lebih. Pembelajaran ini
ditempuh didasarkan pada kenyataan bahwa banyak dijumpai terdapatnya suatu
kemampuan yang pencapaiannya harus diwujudkan melalui dua atau lebih mata
pelajaran.
The Shared Model (Model Terbagi) yaitu suatu model pembelajaran
terpadu dimana pengembangan disiplin ilmu yang memayungi kurikulum silang.
Butir-butir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam PKn misalnya, dapat
bertumpang tindih dengan butir pembelajaran dalam Tata Negara, PSPB, dan
sebagainya.
Pembelajaran model terbagi (shared) adalah suatu pendekatan belajar mengajar
yang menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep, sikap dan
ketrampilan yang sama. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan
sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu
tema, sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Model ini berbeda
dengan model sarang, dimana tema memayungi dua mata pelajaran, aspek konsep,
keterampilan dan sikap menjadi kesatuan yang utuh. Sedangkan pada model sarang,
sebuah tema hanya memayungi satu pelajaran saja.
A.
Gambaran Model Shared
Untuk menggunakan pembelajaran terpadu model shared, guru harus menentukan dua
disiplin ilmu yang dapat difokuskan pada konsep, sikap, dan ketrampilan yang
sama. Misalnya pada disiplin ilmu Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Sosial
ditentukan konsep-konsep yang tumpang tindih sebagai konsep bersama dan
diajarkan secara bersama atau tim khusus pada kelas rendah ( kelas 1-3)
di Sekolah Dasar yang menggabungkan kurikulum dua disiplin ilmu, guru
merencanakan sendiri unit-unit yang overloping (tumpang tindih).
Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial guru merencanakan unit-unit ilmu
pengetahuan tentang hidup rukun dilingkungan sekitar, dengan kompetensi dasar
menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga. Sedangkan pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia guru merencanakan unit-unit ilmu pengetahuan tentang
hidup rukun dengan sikap sopan dan santun terhadap orang lain, dengan
kompetensi dasar menyapa orang lain dengan menggunakan kalimat sapaan yang
tepat dan bahasa yang santun. Kedua mata pelajaran tersebut digabung menjadi
satu unit konsep besar yaitu lingkungan sekitar dan tema hidup rukun, sehingga
guru kelas dapat menggabung kedua kurikulum dan perencanaan pembelajarannya
yang diajarkan secara bersama dengan ketentuan konsep besar tersebut, sehingga
dapat menaungi ide-ide pokok mata pelajaran terutama sikap dan ketrampilan.
C. Manfaat Model Shared
Manfaat / keuntungan pembelajaran terpadu model shared
adalah :
1.
Untuk lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara
penuh menuju model terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu, dengan
menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan
mempelajari konsep yang lebih dalam.
2.
Dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam, siswa menjadi lebih
mudah melakukannya. Misalnya dengan alat bantu media film untuk menanamkan
konsep dari dua mata pelajaran dalam waktu yang bersamaan.
3.
Guru dapat meletakkan kegiatan mereka bersama untuk menciptakan blok
waktu yang lebih besar untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa.
4.
Meningkatkan aktifitas belajar siswa, melalui keaktifan mendengarkan
penjelasan guru, merespon pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan, melakukan
pengamatan, kerja sama dalam kelompok dan menyelesaikan tugas.
5.
Siswa lebih bersemangat belajar karena siswa merasa lebih akrab dengan
guru, sehingga siswa lebih berani untuk mengemukakan pendapat dan bertanya.
D. Kelemahan Model Shared
Kerugian/ kelemahan pembelajaran terpadu model shared adalah
:
1.
Antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerjasama
dalam fase awal, untuk menemukan konsep kurikulum yang tumpang tindih secara
nyata diperlukan dialog dan percakapan yang mendalam.
2.
Untuk menyusun rencana model pembelajaran ini diperlukan kerjasama guru
dari mata pelajaran yang berbeda, sehingga perlu waktu ekstra untuk
mendiskusikannya.
3.
Sulitnya mencari partner/ tim yang dapat saling percaya dalam bekerja
untuk menciptakan waktu yang bersifat fleksibel dan kompromi.
4.
Sulitnya mencari partner atau tim yang memiliki komitmen sama.
5.
Pembelajaran terpadu model shared bukan merupakan satu-satunya
pendekatan yang paling tepat sebagai upaya meningkatkan kreativitas belajar
siswa, karena model pembelajaran terpadu harus disesuaikan dengan kondisi yang
ada.
E. Kegunaan
Model Shared
Model pembelajaran terpadu tipe shared ini cocok digunakan ketika bahan materi
dikelompokkan kedalam kelompok luas dengan memfokuskan konsep, sikap dan
ketrampilan yang sama. Fasilitas model ini adalah perwujudan kurikulum
gabungan. Model shared adalah sebuah model yang baik untuk menggunakan dua
disiplin ilmu sebagai langkah perantara untuk empat disiplin ilmu yang jauh
lebih rumit dan kompleks. Menggunakan pembelajaran terpadu tipe shared,
mewujudkan peningkatan aktifitas belajar siswa dan meningkatkan penguasaan
konsep belajar siswa secara utuh dan terpadu.
0 komentar:
Posting Komentar