ANALISIS
BUKU AJAR
Buku
adalah jendela ilmu. Pendidikan tanpa adanya buku sangatlah tidak mungkin.
Dengan buku, guru dan siswa dapat menjalin komunikasi dalam
pembelajaran. Buku ada bermacam-macam jenis dan fungsinya. Karena penggunaan buku
akan mempengaruhi output pengetahuan yang dihasilkan.
Muslich
(2010:37) berpendapat, apabila dilihat dari segi isi dan fungsinya, buku
pendidikan dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu:
1)
buku acuan, yaitu buku
yang berisi informasi dasar tentang bidang atau hal tertentu. Informasi dasar
atau pokok ini bisa dipakai acuan (referensi) oleh guru untuk memahami sebuah
masalah secara teoritis.
2)
buku pegangan, yaitu
buku yang berisi uraian rinci dan teknis tentang bidang tertentu. Buku ini
dipakai sebagai pegangan guru untuk memecahkan, menganalisis, dan menyikapi
permasalahan yang akan diajarkan kepada peserta didik.
3)
buku teks atau buku
pelajaran, yaitu buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau
bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi
berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan peserta
didik untuk diasimilasikan. Buku ini dipakai sebagai sarana belajar dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah.
4)
buku latihan, yaitu
buku yang berisi bahan-bahan latihan untuk memperoleh kemampuan dan
keterampilan tertentu. Buku ini dipakai oleh peserta didik secara periodik agar
yang bersangkutan memiliki kemahiran dalam bidang tertentu.
5)
buku kerja atau buku
kegiatan, yaitu buku yang difungsikan peserta didik untuk menuliskan hasil
pekerjaan atau hasil tugas yang diberikan guru. Tugas-tugas ini bisa ditulis di
buku kerja tersebut atau secara lepas.
6)
buku catatan, yaitu
buku yang difungsikan untuk mencatat informasi atau hal-hal yang diperlukan
dalam studi siswa. Melalui buku catatan ini peserta didik dapat mendalami dan
memahami kembali dengan cara membaca ulang pada kesempatan lain.
7)
buku bacaan, yaitu buku
yang memuat kumpulan bacaan, informasi atau uraian yang dapat memperluas
pengetahuan siswa tentang bidang tertentu. Buku ini dapat menunjang bidang
studi tertentu dalam memberikan wawasan kepada peserta didik.
Menurut BSNP
(2007), dalam penyusunan buku harus memperhatikan empat komponen yaitu
kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan
kegrafikaan.
Untuk mengetahui
mutu sebuah buku ajar, seorang guru seharusnya dapat menganalisis buku ajar
yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar nantinya siswa dapat dengan cepat
menerima apa yang disampaikan oleh guru atau setelah siswa membaca buku ajar
yang digunakan. Buku sebagai sumber belajar tentunya memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Mengingat
permasalahan dalam dunia pendidikan di Indonesia sangat kompleks, maka perlu
adanya perbaikan yang dapat diupayakan. Salah satunya adalah mengintegrasikan
nilai pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran, yang dapat diimplementasikan
ke dalam buku ajar atau buku teks yang digunakan. Oleh karena itu, tidak semua
buku itu cocok digunakan pada semua usia atau jenjang pendidikan. Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus
dapat menganalisis buku ajar atau buku teks yang akan digunakan dalam
menyampaikan materi pembelajaran agar tidak salah konsep, penyampaian isi,
serta muatan nilai karakter dari buku tersebut. Dalam menganalisis buku,
diperlukan hal-hal yang harus diperhatikan untuk menganalisis buku ajar, yaitu
meliputi:
a.
Kesesuaian
judul dan isi dengan kurikulum yang meliputi kesesuaian dengan SK, KD, dan
indikator ;
b.
Kesesuaian
bahasa dengan tingkat perkembangan anak;
c.
Kesesuaian
kegrafikaan yang meliputi kesesuaian gambar dengan isi buku, tata letak gambar,
warna, dan huruf; dan
d.
Kesesuaian
dengan muatan nilai pendidikan karakter.
Dengan usaha perbaikan pendidikan di Indonesia tersebut, maka
diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.